Gagang pintu kebanyakan berukuran kecil, namun keberadaannya cukup krusial dalam kehidupan sehari-hari. Hm, kenapa bisa begitu?
Karena setiap hari kita akan menyentuh gagang pintu, baik untuk masuk maupun keluar rumah dan ruangan lainnya. Benda yang sering dipegang oleh tangan manusia biasanya akan cepat kotor. Maka, sentuhan pada gagang pintu tentu akan membuat perpindahan bakteri terjadi dengan lebih mudah. Oleh sebab itu, baiknya untuk gagang pintu menggunakan material anti bakteri.
Coba amati setiap pintu yang ada di rumah. Kalian akan menemui beberapa rumah yang gagang pintunya terbuat dari kuningan atau tembaga. Ternyata ada alasan dari bahan material ini yang dipilih untuk membuat gagang pintu. Kuningan dan tembaga memiliki kelebihan bisa membunuh kuman atau bakteri. Bahkan, kedua material tersebut menjadi benda mati yang hampir tidak bisa dihinggapi virus dalam waktu yang lama. Makanya, dari sekian banyak bahan kuat, kuningan atau tembaga menjadi salah satu bahan yang lumayan sering digunakan untuk membuat gagang pintu.
Berdasarkan penelitian National Institutes of Health, Princeton, dan University of California, Los Angeles, menemukan bahwa virus COVID-19 hanya dapat bertahan selama 4 jam di atas permukaan kuningan dan tembaga. Sementara pada permukaan plastik dan stainless steel, bertahan selama 2-3 hari. Dengan begitu, gagang pintu berbahan kuningan dan tembaga menjadi lebih aman untuk digunakan.
Tapi, bagaimana bisa ya, kedua bahan ini bisa membunuh kuman?
Kuningan dan tembaga adalah salah satu zat yang memiliki kandungan antimikroba. Walau ada benda lain yang memiliki kandungan antimikroba seperti emas dan perak, kuningan dan tembaga tetap lebih unggul. Hal ini disebabkan lantaran kuningan dan tembaga tersusun dari atom yang spesifik sehingga memiliki kekuatan lebih untuk membunuh kuman atau bakteri. Pada bagian luar kuningan dan tembaga, terdapat elektron bebas yang mampu menyerang bakteri dan kuman yang menempel di permukaannya. Selain elektron bebas, ada juga kandungan ion yang bisa menghancurkan bakteri. Fenomena ini disebut “efek oligodinamik,” istilah ketika ion logam dalam kuningan dan tembaga memiliki efek toksik pada sel hidup dan bakteri, bahkan dalam konsentrasi rendah.
Namun yang perlu diperhatikan, untuk menjadi gagang pintu kuningan yang dapat mensterilkan diri sendiri, harus dibuat setidaknya dari 60% tembaga agar efektif menghancurkan bakteri.
Kemampuan kuningan dan tembaga untuk mensterilkan diri membuat material ini lebih tahan terhadap karat. Hal ini membuat perawatan gagang pintu dari kuningan dan tembaga lebih mudah dibandingkan bahan besi. Meski begitu, tetap pastikan tangan dalam keadaan bersih atau kering ketika menyentuh gagang pintu, ya! Agar warna gagang tetap bagus dan kelihatan terjaga.