Salah satu pertanyaan pertama yang semestinya ditanyakan kalau mau beli rumah untuk pertama kalinya adalah: “apa yang dibutuhkan dan diinginkan dari sebuah hunian?” Ini mungkin kelihatannya seperti pertanyaan yang mudah dijawab. Tapi, sebenarnya mengidentifikasi “keinginan” dan “kebutuhan” adalah aspek penting ketika mencari rumah. Karena, sering kali ada banyak tekanan untuk menemukan rumah yang “tepat”. Sedangkan, definisinya akan menjadi relatif bagi setiap orang tergantung keinginan dan kebutuhan masing-masing.
Seringkali, ada beberapa hal yang terus dipikirkan saat mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan dalam membeli rumah. Seperti misalnya: Apa yang disukai dan tidak disukai terkait hunian yang dicari? Hal-hal semacam ini sangat mempengaruhi keseharian penghuni rumah; Berapa lama rencana akan tinggal? Kebutuhan dan keinginan adalah sesuatu yang bisa berubah secara dinamis, karenanya harus dipikirkan secara spesifik untuk jangka pendek dan jangka panjang; Apakah sanggup memenuhi segala tagihan finansial terkait rumah tersebut? Apakah uangnya cukup? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menabung? Ini perlu dipertimbangkan secara realistis.
Inilah mengapa membedakan keinginan dan kebutuhan itu penting, tujuannya agar:
– Mencegah pembelian secara impulsif.
– Bisa memilah mana rumah yang cocok dan tidak cocok.
– Dapat mempersempit opsi rumah yang sesuai dengan kebutuhan.
– Bertindak secara tepat dan cepat ketika menemukan rumah yang dicari.
NEED TO
Kebutuhan adalah sesuatu yang benar-benar penting untuk keberlangsungan hidup. Sebaikanya rioritaskan mempertimbangkan hal ini mulai dari yang paling esensial terlebih dahulu. Baru, dilanjutkan ke aspek yang akan menyenangkan untuk dimiliki (diinginkan). Kategori ini dilihat sebagai pembelian yang harus dimiliki, dan mencangkup aspek-aspek pada sebuah hunian yang dianggap tidak dapat hidup tanpanya dalam keadaan apa pun. Seringnya, akan selalu ada tiga aspek umum ketika bicara soal apa yang dibutuhkan. Kalau ini tidak terpenuhi, biasanya secara otomatis rumah dianggap tidak cocok.
1. Lokasi
Evaluasi lokasi mana yang layak huni dan mana yang tidak. Setiap pembeli rumah akan memiliki prioritas yang berbeda dalam hal lokasi. Kebanyakan lebih mempertimbangkan waktu perjalanan dari rumah ke tempat bekerja. Beberapa yang lain mungkin tidak masalah kalau jauh dari tempat kerja tetapi lebih dekat ke sekolah anak mereka, di mana lingkungannya jauh lebih aman.
2. Ruang
Orang akan selalu mempertimbangkan ruang yang dibutuhkan di rumah baru. Bergantung pada berapa lama seseorang berencana untuk tinggal di rumah barunya, mereka perlu memikirkan ukuran rumah dengan menghitung jumlah kamar mandi, kamar tidur, ruang lain yang dibutuhkan.
3. Anggaran
Penting untuk menetapkan anggaran sejak awal dalam proses pembelian rumah dan menaatinya. Anggaran idealnya sudah disiapkan sebelum membeli. Rumah harus berada dalam kisaran harga yang mampu dibayarkan; jika tidak, hanya membuang-buang waktu untuk mencarinya. Setiap pembeli rumah harus juga mempertimbangkan sejauh mana mereka memenuhi syarat untuk kualifikasi KPR, kalau berniat melakukannya. Ini biasanya tergantung pada pendapatan rumah tangga tahunan, skor kredit, dan total uang muka yang bersedia mereka berikan.
WANT TO
Pembelian yang ingin dimiliki, adalah barang-barang yang diinginkan tetapi masih dapat hidup tanpanya, dan dapat ditambahkan di lain waktu. Bagaimanapun, boleh untuk mempertimbangkan hal-hal yang diinginkan demi kesenangan semata. Tapi, dengan catatan aspek ini harus memiliki fleksibilitas. Tidak masalah kalau benar-benar menginginkannya, yang terpenting tetap harus bersedia berkompromi jika hunian yang ditemukan tidak memiliki apa yang diinginkan. Bagaimanapun harus ada kerelaan untuk mengabaikan aspek tersebut. Karena pada akhirnya, kebutuhan adalah hal yang lebih mendesak daripada keinginan. Sementara, hal-hal yang bersifat keinginan bisa diwujudkan di kemudian hari ketika semua kebutuhan sudah terpenuhi. Biasanya, keinginan terkait hunian mencakup dua hal di bawah ini:
1. Fasilitas
Aspek ini biasanya yang paling banyak dipertimbangkan. Biasanya pembeli cenderung menginginkan banyak hal terkait fasilitas yang ditawarkan dari sebuah hunian. Tetapi, cobalah untuk menentukan daftar prioritasnya. Karena, semakin banyak fasilitas yang didapat biasanya akan semakin besar biaya pemeliharaannya. Tidak jarang kebutuhan dan keinginan berubah saat melihat lebih banyak pilihan rumah. Fasilitas yang awalnya dianggap penting mungkin akan berkurang nilainya seiring semakin banyak rumah yang dilihat. Di sisi lain, sesuatu yang dimulai sebagai “keinginan” mungkin juga akan berubah menjadi kategori “kebutuhan” seiring berjalannya waktu.
2. Estetika
Saat membeli rumah, selalu ingat bahwa estetika interior dan eksterior dapat dengan mudah diubah dan diperbarui di lain waktu. Barang-barang seperti lantai, karpet, warna cat, dan peralatan semuanya bisa diubah. Jika sedang mempertimbangkan untuk membeli rumah baru, jangan terlalu tergesa untuk segera memiliki aspek yang satu ini seluruhnya. Utamakan kebutuhan terlebih dahulu, karena estetika sebuah rumah tetap bisa dibangun di waktu-waktu mendatang setelah membeli rumah.